Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2015

Naskah Drama MAWAR TERAKHIR

Bosen sama cerpen, lagi coba-coba bikin naskah drama nih. Baru belajar dan masih butuh banyak kritik yang membangun ^^ MAWAR TERAKHIR Prolog             Jam dinding menunjukkan angka 12, matahari  siang ini sangat terik. Seorang gadis remaja berdiri didepan toko bunga sambil membawa seikat bunga mawar, gadis itu menggenggam erat mawar yang dibawanya, tak lupa pula ia menjaga mawar-mawar yang ada disampingnya. Sesekali gadis itu mencium aroma mawar yang khas, tapi gadis itu tidak bisa melihat betapa indah mawar itu. karena mata gadis itu tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Gadis itu buta. Arien, nama gadis itu. meskipun ia buta namun ia tidak mau merepotkan orang-orang disekitarnya. Yaitu paman dan bibi yang merawatnya. Karena ia sudah ditinggalkan oleh kedua orang tuanya. Babak 1             Ada sebuah toko bunga di pinggir jalan raya, Arien berdiri didepan toko sambil membawa mawar. Arien               : “Bunga mawarnya harum, masih segar, ada yang mau membeli?” (samb

Move On? Gampang kok!

Hai! Selamat malam! Sekarang malem minggu nih, pada ngapain aja yang lagi jomblo? Haha jangan bilang kalo para jomblo-jomblo ini lagi galau, udahlahyaa.. dinikmatin aja. Malem minggunya jomblo itu lebih berkelas kok, gak cuma ngabisin duit buat main sama pacar. Iya, kan? Haha.. meskipun berkelas tapi jangan ngenes loh yaa :p             Btw, kenapa sih kok masih jomblo? Jomblo itu banyak sebabnya loh yaa.. ada jomblo karena gak boleh pacaran, ada jomblo karena kebanyakan pilih-pilih, ada jomblo karena masih sayang mantan, dan ada jomblo karena gak laku! Nah.. kalian masuk kategori jomblo yang mana nih?             Oke, sekarang aku mau bahas tentang kalian-kalian yang lagi jomblo karena masih sayang mantan. Itu artinya, kalian gak mau pacaran dulu dan masih fokus buat terus nyayangin mantan, dan berharap bisa balik sama mantan. Bener gak? Pasti bener! Tapi pertanyaannya, sampe kapan? Sampe kapan kalian bakal terus mikirin mantan? Apalagi kalo mantan kalian ternyata udah punya paca

FACT

FACT             Bintang bertugas dengan baik di angkasa, kilaunya memancarkan cahaya kehangatan, menenangkan setiap hati yang berada dibawah naungannya. Angin bertiup lembut, menggetarkan jiwa untuk ikut terhanyut dalam belaiannya. Hanna menatap lurus ke atas, dipandanginya bintang-bintang nan indah bertaburan disana. Ia menutup mata, mencoba membiarkan angin membawa seluruh duka laranya. Gagal. Angin tak membawa pergi duka yang ia pendam sejak tadi, bintang tak memberi kehangatan pada hatinya yang hampa. Semuanya sia-sia. Hanna tersenyum, mencoba membiarkan luka itu merasuki tubuhnya.             Kabar pahit itu membuatnya tak sanggup berkata-kata. Kabar itu sangat menyakitinya. Ia ingin tak memercayai kabar itu, tetapi hatinya berkata bahwa kabar itu benar. Benarkah? Hanna hanya bisa tersenyum. Ia hanya perlu bersikap manis seolah tiada yang terajadi didepan semua orang. Ia hanya ingin terlihat tegar didepan semua mata yang menatap kasihan kearahnya. Hanya itu yang bisa ia laku

KUTU

KUTU            Seorang gadis bersama ibunya sedang bersantai dibawah naungan senja. Gadis itu tidak terlalu cantik, namun tampak manis dengan kulit sawo matang dan hiasan rambut panjang dikepalanya. Sang ibu menuntun gigi-gigi sisir menari di sela-sela rambut hitam tebal si gadis yang terurai panjang kebawah.             “Rambutmu panjang dan cantik, mirip rambut ibu saat masih muda dulu.” Ujar sang ibu.             “Menurutku ini terlalu panjang, bu.” Sanggah sang gadis.             “Diamlah, itu bagus untukmu.” ****             Rembulan semakin penuh, hewan-hewan kecil bernyanyi riang diluar sana. Si gadis sedang bercengkrama dengan buku tulis di depannya, ia mencoba memahami apa yang ada didalam buku itu. Tapi percuma, sia-sia. Sang ibu ada disebelah gadis itu, menemani si gadis memahami isi buku itu. Gadis itu tidak bisa konsentrasi, jari-jari lentiknya terus menari kasar diantara rambut hitamnya itu. Sang ibu terlihat gemas akan pola anak gadisnya.             “Apa