SISTEM PENILAIAN SBMPTN 2018


SISTEM PENILAIAN SBMPTN 2018
Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri 2018 telah selesai dilaksanakan serentak pada 8 Mei 2018 lalu. Namun ada yang berbeda dari sistem penilaian SBMPTN tahun ini dengan tahun-tahun sebelumnya. Penilaian terhadap jawaban SBMPTN 2018 tidak lagi menggunakan skor 4 (empat) untuk jawaban benar, skor 0 (nol) untuk yang tidak menjawab, dan skor negatif 1 (-1) untuk jawaban yang salah seperti pada SBMPTN 2017. Metode penilaian pada SBMPTN 2018 tidak hanya memperhitungkan jumlah soal yang dijawab dengan benar dan salah oleh peserta, tetapi juga memperhitungkan karakteristik setiap soal khususnya tingkat kesulitan dan sensitifitasnya dalam membedakan kemampuan peserta.

Metode penilaian oleh Panitia Pusat dilakukan melalui 3 tahap, yang dapat dijelaskan sebagai
berikut:
a.       Tahap I, seluruh jawaban peserta SBMPTN 2018 akan diproses dengan memberi skor 1 (satu) pada setiap jawaban yang benar, dan skor 0 (nol) untuk setiap jawaban yang salah atau tidak dijawab/kosong.
b.      Tahap II, dengan menggunakan pendekatan Teori Response Butir (Item Response Theory) maka setiap soal akan dianalisis karakteristiknya, diantaranya adalah tingkat kesulitan relatifnya terhadap soal yang lain, dengan mendasarkan pada pola response jawaban seluruh peserta tes tahun 2018. Dengan menggunakan model matematika, maka akan dapat diketahui tingkat kesulitan soal-soal yang dikategorikan mudah, sedang, maupun sulit.
c.       Karakteristik soal yang diperoleh pada Tahap II, kemudian digunakan untuk menghitung skor setiap peserta. Soal-soal sulit akan mendapatkan bobot yang lebih tinggi dibanding soal-soal yang lebih mudah. Tahap-tahap penghitungan skor ini dilakukan oleh tim yang memiliki kompetensi di bidang pengujian, pengukuran dan penilaian.
Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti), Mohamad Nasir, mengungkapkan bahwa sistem penilaian baru tersebut menguntungkan siswa karena tidak ada skor negatif dalam penilaian kali ini. Sehingga seluruh siswa dapat mengerjakan 100% soal.
“Dulu ada kecenderungan, siswa (peserta SBMPTN) ketika mengerjakan (soal tes), kalau tidak bisa, dikosongkan .Ternyata banyak terjadi kekosongan (jawaban kosong),“ ungkap Bapak Mohamad Natsir.  Beliau pun mendukung penuh sistem penilaian baru, “(Sistem penilaian) Ini lebih simpel, sehingga tidak ada pekerjaan (jawaban) yang kosong. Semua supaya  peserta bisa mengisi dengan baik.”
Disisi lain banyak siswa yang belum mengerti tentang teori respon butir (IRT). Dalam melihat karakteristik suatu soal untuk ditentukan bobotnya, metode IRT ini memperhitungkan beberapa hal, yaitu:
·         daya beda tiap nomor soal
·         taraf kesusahan tiap nomor soal
·         faktor kebetulan dalam menjawab tiap nomor soal

jadi perhitungan IRT sebenarnya cukup kompleks untuk menentukan skor soal SBMPTN nantinya.

bersambung…



Komentar

  1. Las Vegas, NV | Casino, Hotel & Racetrack | DrmCD
    The 의정부 출장안마 world's largest 하남 출장안마 outdoor pool 대전광역 출장안마 is at the heart of the desert, where locals hang out and play 전주 출장마사지 a lot, while the best casino in Vegas goes 익산 출장샵

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

PRAKTIKUM KESETIMBANGAN BENDA TEGAR

MAKALAH ISLAM SEBAGAI AGAMA FITRAH

PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM DI INDONESIA