UN MATEMATIKA
"pak ngocok dadu 600 kali, bukannya dadu yang keluar
tapi malah tulang yang keluar.” Begitulah
tulisan akun @arsitarayhana
di kolom komentar Instagram Kemendikbud. Ujian
nasional berbasis komputer ( UNBK) tingkat SMA telah berlangsung serentak pada
9-12 April 2018 lalu. Namun para pelajar banyak yang mengeluh tentang soal UN kali
ini, terutama pada bidang Matematika. Akun Instagram Kemendikbud―@kemendikbud.ri―menjadi
sasaran para pelajar untuk mengungkapkan keluhannya.
Nur
Lailatun Nadifah, salah satu siswa SMAN 1 Pandaan yang juga mengikuti ujian
nasional tahun ini, mengungkapkan bahwa soal-soal matematika tahun ini sangat
sulit. Menurutnya soal matematika yang ada jauh berbeda dengan soal-soal yang
biasa dikerjakan pada saat simulasi. Ia berpendapat bahwa soal-soal matematika
pada tahun ini melenceng dari kisi-kisi dan jauh lebih rumit daripada soal-soal
tahun sebelumnya.
Menanggapi
fenomena tersebut Muhadjir Effendy― Menteri Pendidikan dan Kebudayaan―mengatakan
pihaknya akan mencari pangkal masalah Ujian Nasional (UN). Terutama masalah
soal Matematika yang dinilai sulit oleh siswa. Dia mengakui soal Matematika
untuk UN Sekolah Menengah Atas (SMA) sederajat memang berbeda karena lebih pada
Matematika terapan. Muhadjir mengakui mulai tahun ini, Kemendikbud menggunakan
soal yang membutuhkan daya nalar tinggi atau high order thinking skills (HOTS).
Prof.
Drs. Dafiq, M.Sc. P.Hd. dalam International Conference on Teacher Training
and Education (ICOTTE) pada hari Kamis 26 April 2018 berpendapat bahwa soal
UN Matematika tahun ini bukan HOTS, tetapi lebih mengarah pada soal yang
mengukur kemampuan koneksi matematika siswa. Soal-soal HOTS bersifat non procedural,
tidak banyak aplikasi dan teorema tetapi lebih banyak konsep. Sedangkan soal UN
Matematika yang dianggap sulit merupakan soal-soal aplikasi Matematika dalam
kehidupan sehari-hari. Yang mana hal ini merupakan soal yang mengukur kemampuan
koneksi matematika siswa. Dalam kegaiatan pembelajaran sehari-hari para guru
kurang memikirkan bagaimana untuk meningkatkan kemampuan koneksi matematika
siswa. Sehingga ketika siswa dihadapkan dengan soal-soal semacam itu maka siswa
akan merasa kesulitan.
Komentar
Posting Komentar